Pasar modal yang efisien yaitu pasar modal yang harga-harga sekuritasnya secara penuh merefleksikan (fully reflect) informasi yang tersedia di pasar serta merespon secara cepat (quickly react) setiap munculnya informasi baru. Efisiensi pasar dapat dibedakan ke dalam tiga tingkatan, yaitu efisiensi pasar bentuk lemah (weak form efficiency), efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semi strong form efficiency) dan efisiensi pasar bentuk kuat (strong form efficiency) (Fama, 1970). Efisiensi pasar bentuk setengah kuat versi Fama tersebut kemudian dikembangkan oleh Hartono (1998) menjadi efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi (informationally efficient market) dan efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara keputusan (decisionally efficient market).
Pada pasar yang efisien secara informasi, efisiensi pasar diukur berdasarkan seberapa luas suatu informasi tersedia di pasar. Jika harga sekuritas secara penuh mencerminkan informasi yang dipublikasikan saat ini, maka pasar sekuritas tersebut dikatakan efisien dalam bentuk setengah kuat secara informasi. Sedangkan pada pasar yang efisien secara keputusan, efisiensi pasar dinilai tidak hanya dari segi ketersediaan informasi saja tetapi juga mempertimbangkan kemampuan pelaku pasar dalam mengolah informasi sehingga dapat berguna dalam pengambilan keputusan investasi.
Menurut Hartono (1998), definisi pasar efisien bentuk setengah kuat versi Fama tepat untuk informasi yang tidak memerlukan pengolahan lebih lanjut, misalnya pengumuman laba. Pengumuman laba dengan mudah dapat diinterpretasikan sebagai peningkatan kinerja perusahaan. Terhadap informasi pengumuman laba, pasar akan bereaksi dengan cepat sehingga harga sekuritas akan segera bergerak ke arah keseimbangan yang baru. Harga keseimbangan yang baru tersebut mencerminkan informasi pengumuman laba yang beredar di pasar. Untuk informasi yang tidak memerlukan pengolahan lebih lanjut, ketersediaan informasi sudah mencukupi untuk menilai efisiensi pasar.
Akan tetapi, untuk informasi yang masih memerlukan pengolahan lebih lanjut, seperti pengumuman dividen meningkat, ketersediaan informasi saja tidak menjamin suatu pasar menjadi efisien. Ketika informasi dividen meningkat diumumkan dan kemudian semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, belum tentu informasi tersebut dengan segera tercermin dalam harga sekuritas perusahaan bersangkutan. Hal ini karena sebelum memberikan reaksi terhadap pengumuman dividen meningkat, pelaku pasar terlebih dahulu harus menganalisis apakah pengumuman dividen meningkat tersebut merupakan sinyal yang valid atau tidak. Pengumuman dividen meningkat merupakan sinyal yang valid jika dikeluarkan oleh perusahaan yang bertumbuh. Hal ini karena kenaikan dividen merupakan sinyal yang membutuhkan cost tinggi sehingga hanya perusahaan bertumbuh yang akan mampu menanggungnya. Jika suatu perusahaan mengumumkan kenaikan dividen, maka perusahaan tersebut harus mampu memenuhi pembayaran dividen yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya serta mempertahankan tingkat pembayaran dividen yang sudah meningkat tersebut. Pelaku pasar akan memberikan reaksi yang positif terhadap pengumuman dividen meningkat yang dikeluarkan oleh perusahaan yang bertumbuh. Sebaliknya, jika perusahaan yang tidak bertumbuh mengumumkan kenaikan dividen, maka perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan likuiditas di masa mendatang untuk mempertahankan tingkat pembayaran dividennya. Dengan demikian, kenaikan dividen yang diumumkan oleh perusahaan yang tidak bertumbuh merupakan sinyal yang tidak valid sehingga pasar akan bereaksi negatif.
Lain halnya dengan informasi pengumuman laba yang dapat dengan mudah diinterpretasikan sebagai kabar baik, interpretasi pengumuman dividen meningkat memerlukan analisis yang mendalam dan waktu yang lebih lama. Untuk mengolah informasi semacam ini dengan benar, maka pelaku pasar harus canggih (sophisticated). Pelaku pasar yang canggih yaitu pelaku pasar yang mampu menilai apakah suatu informasi merupakan sinyal yang valid (memiliki nilai ekonomis dalam pengambilan keputusan investasi) atau tidak valid (tidak memiliki nilai ekonomis dalam pengambilan keputusan investasi).
Tidak semua pelaku pasar dapat menilai dengan tepat apakah suatu informasi memiliki nilai ekonomis dalam pengambilan keputusan investasi atau tidak. Sebagian pelaku pasar masih merupakan investor yang naif, yaitu investor yang kurang atau tidak dapat menginterpretasikan informasi dengan benar. Meskipun suatu informasi sudah tersedia untuk semua pelaku pasar, pasar yang tidak efisien bisa saja terjadi. Hal itu karena tidak semua pelaku pasar merupakan investor yang canggih. Dengan demikian pembagian efisiensi pasar berdasarkan ketersediaan informasi saja tidaklah cukup. Untuk menilai apakah suatu pasar sekuritas sudah efisien atau tidak juga harus memperhitungkan kecanggihan pelaku pasar dalam mengolah suatu informasi. Jika semua informasi tersedia bagi semua pelaku pasar dan semua pelaku pasar dapat mengambil keputusan dengan canggih, maka pasar sekuritas tersebut dikatakan efisien secara keputusan.
Penelitian ini bermaksud menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara keputusan terhadap pengumuman dividen meningkat. Pengujian efisiensi pasar secara keputusan meliputi pengujian kandungan informasi pengumuman dividen, kecepatan reaksi pasar serta ketepatan reaksi pasar terhadap pengumuman dividen. Pengujian kandungan informasi dan kecepatan reaksi pasar dilakukan tidak hanya terhadap pengumuman dividen meningkat saja tetapi juga terhadap pengumuman dividen menurun. Sedangkan pengujian ketepatan reaksi pasar dilakukan terhadap pengumuman dividen meningkat saja.
Dasar penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Setiawan dan Hartono (2003) serta Setiawan dan Subekti (2005). Kedua penelitian tersebut menguji ketepatan reaksi pasar terhadap pengumuman dividen meningkat. Perusahaan yang mengumumkan kenaikan dividen dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok perusahaan bertumbuh dan kelompok perusahaan yang tidak bertumbuh dengan menggunakan proksi Investment Opportunity Set (IOS). Pengujian ketepatan reaksi pasar dilakukan dengan menguji abnormal return pada masing-masing kelompok.
Perbedaan penelitian ini dari penelitian sebelumnya yaitu proksi IOS yang digunakan untuk mengklasifikasikan perusahaan yang mengumumkan kenaikan dividen sebagai perusahaan bertumbuh atau tidak bertumbuh. Jika penelitian sebelumnya menggunakan proksi IOS individual (Setiawan dan Hartono, 2003 menggunakan rasio market to book value of assets, sementara Setiawan dan Subekti, 2005 menggunakan rasio capital addition to book value of assets), maka penelitian ini menggunakan proksi gabungan. Proksi gabungan yaitu suatu proksi yang terbentuk dari gabungan proksi-proksi individual. Penggunaan proksi gabungan dapat mengurangi measurement error yang melekat pada proksi individual, sehingga akan menghasilkan pengukuran IOS yang lebih baik (Kallapur dan Trombley, 2001 dalam Saputro, 2003). Penelitian ini menggunakan proksi gabungan yang digunakan oleh Pagalung (2003), yaitu: (1) rasio market to book value of assets, (2) rasio market to book value of equity, (3) rasio earning to price, dan (4) rasio Tobin’s Q. Karena rasio Tobin’s Q menggunakan nilai persediaan dalam perhitungannya, maka penelitian ini tidak bisa menguji semua perusahaan yang mengumumkan kenaikan dividen, tetapi hanya mengambil sampel dari kelompok usaha manufaktur saja.
Berdasarkan latar belakang dan penelitian terdahulu yang telah diuraikan di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul: “ANALISIS PENGUMUMAN DIVIDEN UNTUK MENGUJI EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT SECARA KEPUTUSAN (STUDI PERISTIWA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODE 2004-2006) ”.
Judul : ANALISIS PENGUMUMAN DIVIDEN UNTUK MENGUJI EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT SECARA KEPUTUSAN (STUDI PERISTIWA PADA PERUS. MANUFAKTUR (EKN-104))
Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File
atau klik disini
Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar