BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Motif pemodal atau investor
menanamkan dananya pada sekuritas adalah mendapatkan return (tingkat
pengembalian) yang maksimal dengan resiko tertentu atau memperoleh
return tertentu pada resiko yang minimal. Return atas pemilikan
sekuritas khususnya saham dapat diperoleh dalam dua bentuk yaitu dividen
dan capital gain (kenaikan harga jual saham di atas harga belinya).
Dalam melakukan investasi sekuritas saham, investor akan memilih saham
perusahaan mana yang akan memberikan return tinggi.
Oleh karena itu
return saham merupakan harapan investor. Variasi nilai return saham akan
dipengaruhi oleh kinerja keuangan perusahaan yang bersangkutan,
disamping dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran. Kinerja
perusahaan akan menentukan tinggi rendahnya return saham yang akan
dibagikan kepada devidend. Meskipun demikian dalam kenyataannya,
beberapa investor belum memahami hubungan antara kinerja keuangan dengan
return saham. Investor yang rasional pada saat akan melakukan
investasi sekuritas, hendaknya menganalisa kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba. Dengan kata lain investor hendaknya melihat
kinerja perusahaan tersebut. Kinerja perusahaan terutama untuk
perusahaan yang telah go public dapat dilihat dari laporan
keuangan yang diterbitkan secara periodik.
Menurut Jogiyanto (dalam Resmi,
2002:276) terdapat dua macam analisis untuk menentukan nilai
saham, yaitu terdiri dari informasi yang bersifat fundamental dan
informasi teknikal. Informasi yang bersifat fundamental diperoleh dari
intern perusahaan yang melipuiti deviden dan tingkat pertumbuhan
penjualan perusahaan, sedangkan informasi yang bersifat teknikal
diperoleh dari luar perusahaan seperti ekonomi, politik, finansial dan
lainnya. Info yang diperoleh dari kondisi intern perusahaan yang
lazim digunakan adalah informasi keuangan. Informasi
keuangan ini berupa informasi akuntansi yang terangkum dalam
laporan keuangan. Laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses
pencatatan dari kegiatan transaksi keuangan yang dilakukan oleh suatu
perusahaan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Info
fundamental dan teknikal dapat digunakan sebagai dasar bagi
investor untuk memprediksi return saham, risiko atau ketidak
pastian, jumlah, waktu, dan faktor lain yang berhubungan dengan
aktivitas pasar modal.
Jika prospek perusahaan tersebut sangat
kuat dan baik maka return saham perusahaan tersebut diperkirakan dapat
meningkat pula. Pentingnya informasi keuangan dalam membantu pengambilan
keputusan investasi telah banyak diteliti, analisis
fundamental adalah pendekatan utama yang digunakan oleh para
analisis sekuritas. Bentuk informasi laporan keuangan tersebut berupa
rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur prestasi keuangan perusahaan
yang dipublikasikan untuk kepentingan infestor. Sebuah laporan
keuangan dapat diukur dan diinterprestasikan dengan memberikan lima
macam rasio yang didalamnya terdapat beberapa sub-sub rasio pula, dimana
kelima rasio tersebut diantaranya: rasio likuiditas, rasio
aktivitas, rasio rentabilitas atau rasio profitabilitas, rasio
solvabilitas (leverage ratio), serta rasio pasar.
Menurut Purnomo (dalam Resmi,
2002:276), kinerja operasional perusahaan yang mempengaruhi harga
saham adalah rasio leverage dan rasio pasar. Rasio ini dipilih karena
dalam perhitungan matematisnya berhubungan langsung dengan sekuritas
saham. Rasio tersebut meliputi: Debt to Equity Ratio (DER), Return
on Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio
(PER), Dividend Per Share (DPS), Price to Book Value (PBV) dan Dividend
Payout Ratio (DPR). Hal ini juga telah ditegaskan pada
penelitian empiris sebelumnya mengenai perubahan harga saham
dan beberapa variabel akuntansi layak menjadi pertimbangan
bagi investor sebelum memutuskan untuk melakukan investasi di pasar
modal. Bowman (dalam Setyaningsih, 2000:3) melakukan penelitian tentang
hubungan teoritis antara variabel akuntansi dengan resiko sistematik.
Ia menggunakan rasio- rasio akuntansi : devidend payout ratio,
current ratio, assets size, assets growth, leverege ratio,
variability in earnings dan covariabilityin earning sebagai variabel
bebas dalam mempengaruhi persepsi resiko dan resiko pasar. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel akuntansi layak digunakan
untuk mengukur resiko sistematis. Penelitian terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur di BEJ juga telah dilakukan oleh Robertus Tri
Brata Jauhari (2003), ia menemukan bahwa DER, PBV, ROE, PER,
dan DPR berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.
Selain penelitian terdahulu yang telah
diuraikan diatas, masih banyak penelitian-penelitian lain yang telah
membahas hubungan antara variabel akuntansi terhadap persepsi
resiko dan resiko pasar. Namun dari beberapa penelitian yang ada, masih
terdapat ketidak konsistenan hasil dari penelitian- penelitian tersebut.
Diantaranya berdasarkan penelitian yang dilakukan Beaver (1970),
Bhattacharya (1979), Farrely (1982), Capstaft (1992) yang mendukung
Mardiyah dan Indriantoro (2002) dalam Yeni (2004:5), maka jika DPR pada
earning per lembar saham tinggi, berarti devidend per lembar
sahamnya semakin rendah. Dengan demikian semakin tinggi DPR semakin
kecil resiko sahamnya. Dari teori tersebut diatas disimpulkan bahwa DPR
berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Sedangkan pada
penelitian Erlina Indriasari (2003) menemukan bahwa DPR tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.
Rasio yang lain yang juga sering
dikaitkan dengan return saham dan yang masih mengalami ketidak
konsistenan hasil adalah Price to Book Value (PBV) yang termasuk
dalam rasio pasar. Menurut Slamet (2003:39) rasio pasar digunakan
untuk mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku, biasanya
dilihat dari sudut investor. Semakin tinggi nilai PBV maka semakin
tinggi pula perusahaan itu dinilai oleh investor dibanding dengan dana
yang ditanamkan dalam perusahaan itu. Dengan demikian kenaikan nilai PBV
akan berpengaruh positif terhadap harga saham. Sesuai dengan
penelitian yang dilakukan Pancawati Hardiningsih (2001) dalam Suntari
(2004:3) menyatakan bahwa PBV mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap return saham.
Tetapi pada penelitian yang terdahulu
menunjukkan hasil yang kontradiktif. Utama dan Santosa (dalam
Suntari, 2004:3) menemukan bahwa PBV berpengaruh negatif terhadap
timbal balik saham di Bursa Efek Jakarta.
Debt to Equity Ratio (DER) yang
merupakan kelompok rasio solvabilitas juga menjadi salah satu
variabel dalam penelitian ini. Hal ini juga dikarenakan adanya
ketidak konsistenan dari hasil penelitian-penelitian terdahulu.
Menurut Natarsyah (2000), ia mengemukakan bahwa DER
signifikan positif terhadap return saham, sedangkan pada
penelitian Dedy Suherman (2001) yang dituangkan dalam Suntari (2004:4)
menemukan bahwa DER tidak berpengaruh terhadap return saham.
Penelitian ini akan melakukan kajian
mengenai pengaruh beberapa rasio keuangan yang masih mengalami
ketidak konsistenan dengan penelitian- penelitian terdahulu seperti
DPR, PBV, DER dan pengaruhnya terhadap return saham. Mengacu pada
penelitian terdahulu, maka penelitian kali ini masih menggunakan
sumber-sumber informasi laporan keuangan. Obyek penelitian ini juga
dilakukan pada saham-saham yang aktif sebagai sampel penelitian,
yaitu saham-saham yang secara konsisten masuk kedalam
perhitungan indeks LQ 45 guna menghindari pengambilan sample
yang berpotensi mengikutsertakan adanya saham tidur dalam
analisis. Saham perusahaan yang masuk LQ 45 merupakan saham-saham
dengan kapitalisasi besar yang mencangkup tujuh puluh lima persen
kapitalisasi pasar sehingga dapat mewakili saham-saham yang tercatat di
Bursa Efek Jakarta.
Berdasarkan uraian diatas maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Pengaruh Debt
to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), dan Devidend Payout
Ratio (DPR) Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur “.
Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File
atau klik disini
atau klik disini
Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar