STRATEGI PENGEMBANGAN BANK SYARIAH DI KEDIRI (STUDI KASUS DI PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR CABANG SYARIAH KEDIRI) (EKN-03)



BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Pada kurun waktu tahun 1992-1998 perkembangan perbankan syariah belum menunjukkan hasil yang cukup memuaskan, tidak sepesat perkembangan perbankan konvensional. Hal ini disebabkan karena pengaturan bank syariah yang tercantum dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1992 terlihat kurang tegas, sempit dan tidak rinci. Dalam Undang-Undang Dan Peraturan Pemerintah tersebut kata “ bank syariah “ belum disebut secara tegas, yang ada adalah “ bank pembiayaan dengan prinsip bagi hasil “ (pasal 6 butir m, pasal 13 butir c).



Dengan dikeluarkannya Undang-Undang No 10 Tahun 1998, pada bulan Nopember 1998 yang merupakan penyempurnaan terhadap Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 memberikan angin segar bagi pengembangan perbankan syariah. Diterapkannya Dual Banking System memberikan peluang bagi bank konvensional untuk memberikan pelayanan jasa perbankan dengan prinsip Syariah. Sejak saat itu banyak bank konvensional yang membuka Unit Usaha Syariah dan membuka Kantor Cabang Syariah dan Kantor Cabang Pembantu Syariah, termasuk Bank BRI sebagai bank BUMN dengan jaringan terluas.


Dengan banyak munculnya bank syariah dalam dunia perbankan di Indonesia saat ini, perbankan syariah sudah tidak lagi dianggap sebagai tamu asing dan menjadi sesuatu yang aneh. Hal ini disebabkan oleh kinerja dan kontribusi perbankan syariah terhadap perkembangan industri perbankan di Indonesia.


Kinerja ini semakin nyata ketika mengutip laporan Bank Indonesia (BI), sampai dengan Maret 2005 , volume usaha bank syariah mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu tumbuh sebesar 71,26 % atau sebesar Rp 16,26 triliun dibanding tahun sebelumnya. Pangsanya dibandingkan dengan perbankan nasional mencapai 1,27 %, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 0,83 % dari total aset perbankan nasional. Di sisi pembiayaan juga mengalami peningkatan hingga Maret 2005 mencapai Rp 12 triliun atau naik 99,03 % dibandingkan dengan posisi Maret 2004. Total Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat 73,51 % atau mencapai Rp 12,21 triliun posisi Maret 2005. Kondisi diatas juga mempengaruhi laba bank syariah yang naik 1,1 %, yaitu mencapai 73,29 %.
Ketiga indikator tersebut diatas cukup memberikan gambaran bahwa perbankan syariah sudah mulai menunjukkan peranannya di sektor keuangan Indonesia pada umumnya.


Perbankan syariah sudah mulai menunjukkan kontribusi yang berarti bagi perkembangan ekonomi nasional. Ini tentu sesuai dengan harapan pemerintah yang tengah menggalakkan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), di mana sektor perbankan diharapkan memberikan dorongan pembiayaan agar bias tumbuh dengan cepat.


Kondisi yang cukup menggembirakan diatas hendaknya tidak membuat bank syariah berbesar kepala, sebab banyak hal yang masih harus dibenahi pada diri perbankan syariah. Misalnya, soal pemanfaatan tehnologi yang masih terbilang minim, padahal kondisi tersebut merupakan hal kritis dalam hal pelayanan. Cukup kritis karena pada posisi lain pesaing dari bank konvensional sudah cukup lama memenuhi kebutuhan tehnologi perbankan untuk memanjakan keinginan nasabahnya. Saat kondisi tehnologi masih minim diikuti pula kualitas SDM yang belum bisa setara dengan SDM bank konvensional, padahal hal tersebut juga merupakan hal penting dalam industri perbankan nasional.


Tantangan pertama yang berada di depan mata adalah mampukah perbankan syariah memerankan fungsi intermediasi secara baik sehingga segera dapat menggerakkan sektor riil ?. Tantangan kedua adalah mampukah perbankan syariah berkembang di “habitatnya yang subur” serta menjadi contoh sukses bagi negara-negara/daerah lain dalam mengembangkan perbankan syariah. Tantangan ketiga, di masa depan perbankan syariah harus mampu menjadi rahmatan lil alamin, artinya ia tidak hanya bermanfaat bagi kaum muslim tetapi juga bagi seluruh umat manusia. Jumlah penduduk muslim sebagai kekuatan utama belum menjamin mereka berbondong-bondong menggunakan jasa perbankan syariah. Berbagai kekuatan belum mampu dimaksimalkan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Adanya tantangan belum dapat dijawab dengan pasti, serta berbagai ancaman yang belum bisa teratasi membuat perkembangan perbankan syariah perlu diupayakan terus dengan mencoba dan menemukan berbagai macam strategi yang cocok.


Catatan dan fenomena tersebut juga tergambar di wilayah Kediri yang merupakan wilayah dengan penduduk muslim yang banyak (mayoritas). Peluang dan tantangan pengembangan perbankan syariah juga muncul disana dengan mulai beroperasinya beberapa bank syariah seperti Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Syariah Kediri. Sejak tahun 2004 lalu gema bank syariah mulai membahana di Kediri. Kediri dengan sebutan “Kota Pondok Pesantren” tentu menarik dicermati dan menggugah semangat untuk mempelajari, mengamati dan meneliti pengembangan perbankan syariah disana.


Dengan didasarkan pada uraian di atas, maka peneliti berkeinginan mengambil suatu judul “ Strategi Pengembangan Bank Syariah di Kediri (Studi Kasus di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Syariah Kediri) “.


1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat di tarik suatu rumusan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut :
a). Apa faktor internal dan eksternal dalam pengembangan bank syariah di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Syariah Kediri ?
b). Apa strategi yang dapat dipakai untuk pengembangan bank syariah di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Syariah Kediri ?


1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian yang akan diadakan adalah :
a). Untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal dalam pengembangan bank syariah di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Syariah Kediri.
b). Untuk mengetahui strategi yang dapat dipakai untuk pengembangan bank syariah di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Syariah Kediri.


1.4 Kegunaan Penelitian


Apabila tujuan dari penelitian dapat tercapai, maka kegunaan yang dapat diambil dari penelitian yang dilakukan adalah:
a). Bagi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Syariah Kediri penelitian berguna untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal serta strategi yang akan digunakan dalam pengembangan produk-produknya.
b). Penelitian juga berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama bidang ekonomi islam khususnya perbankan syariah di Indonesia.


Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File
atau klik disini





Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Tidak ada komentar:

Cara Seo Blogger

Anda ingin download daftar judul tesis dan skripsi terbaru dan lengkap silahkan klik download
×