BAB I
PEDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Salah satu funmgsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk mobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan danbanya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasinya (Usman dan Barus 1989) dalam (Hastuti dan Sudibyo 1998). Untuk memperoleh perasaan aman tersebut dan menetukan apakah akan melakukan transaksi, para investor harus memperoleh berbagai informasi secara jelas ,wajar dan tepat waktu.Informasi ini meliputi informasi yang bersifat ekonomi maupun yang bersifat nonekonomi, yang tersedia di publik maupun informasi pribadi.
Suatu informasi dianggap informative atau memiliki nilai jika informasi tersebut mampu mengubah kepercayaan para investor. Adanya informasi yang baru akan membentuk suatu kepercayaan yang baru dikalangan investor. Kepercayaan baru ini akan mengubah harga dan juga volume perdagangan surat-surat berharga melalui supply dan demand-nya . Informasi yang dibutuhkan investor tidak hanya bersifat ekonomi tapi juga nonekonomi karena meskipun pasar modal merupakan salah satu instrumen ekonomi, namun tidak lepas dari berbagai pengaruh lingkungan nonekonomi. Pengaruh lingkungan ekonomi mikro maupun perubahan lingkungan ekonomi makro yang terjadi akan mempengaruhi fluktuasi harga dan volume perdagangan di pasar modal (Suryawijaya dan Setiawan 1998). Walaupun tidak terkait secara langsung dengan dinamika yang terjadi di pasar modal, namun pengaruh lingkungan nonekonomi tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pasar modal. Penggunaan suatu sistem dalam dalam suatu bisnis dapat merupkan pemicu adanya peningkatan kinerja dari pelaku bisnis. Sistem dalam perdagangan saham yang sudah maju dikenal dengan sitem scripptless trading .
Penggunaan sistem scripptless trading dalam perdagangan saham dapat memicu adanya fluktuasi harga saham yang semakin cepat , karena hal ini akan meningkatkan kecepatan pelaksanaan perdagangan di bursa efek.
Dibanding dengan negara lain , pasar modal Indonesia termasuk ketinggalan dalam teknologi dan penyelesaian transaksi perdaganganya (Anonim , 2000), Saat ini, hampir semua Negara didunia sudah melakukan perdagangan saham tanpa warkat (scripptless trading). Sementara Indonesia baru memulai menerapkan sistem perdagangan tanpa warkat pada pertengahan bulan juli tahun 2000. Pada awal penerapan sistem ini belum semua saham langsung menerapkannya. Karena penerapan sistem ini memerlukan kesiapan konversi saham yang memakan waktu dan beban, sehingga sampai dengan akhir tahun 2000 sebagian besar saham di BEJ masih diperdagangkan secara manual dengan lembaran-lembaran kertas saham.
Agar pasar modal Indonesia benar-benar sejajar dengan pasar modal Negara lain,scripptless trading harus diprioritaskan. scripptless trading merupakan target awal menuju pasar modal yang efisien, dan resiko kecil, sehingga pasar modaldapat berfungsi sebagai saran penggerak ekonomi nasional, dan menjadi saran investasi bagi pemodal domestik maupun internasional.
Dengan semakin pentingnya peran bursa saham dalam kegiatan ekonomi, bursa saham semakin sensitif teerhadap penggunan teknologi yang digunakan dalam pelaksanaan perdagangannya. Dengan demikian, penggunaan sistem yang semakin baik dan maju akan dapat meningkat kan kinerja pasar dan secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap kondisi pasar modal. Salah satu ukuran kinerja dari pasar modal tingkat efisiensi dalam penentuan harga yang terjadi di pasar. Selain itu, kinerja pasar juga dapat diukur dengan faktor lainnya seperti tingkat kapitalisasi pasar, bid-ask spread, volume perdagangan, likuiditas pasar, dan lain-lain.
Pada pasar modal yang efisien, nilai perdagangan sahamnya cendrung akan lebih tinggi dibandingdengan kondisi pasar modal yang belum efisien. Kondisi akan dapat memotivasi investor untuk menanamkan modalnya di passer modal karena harapan besarnya return dapat lebih realsitis, hal ini ditandai oleh adanya informasi yang lebih terbuka, dan dapat diperoleh tanpa mengeluarkan biaya yang besar. Keterbukaan informasi di pasar modal dapat diproksikan oleh besarnya nilai bid-ask spread. Semakin lengkapdan terbuka informasi yang ada di pasar modalmaka nilai bid-ask spread nya akan semakin kecil. Lengkapdan terbuka tidaknya informasi yang dapat diperoleh investor dipasar modal dapat dilihat pada pengungkapan (disclosure) yang ada dalamlaporan keuangan (Cahan dan Hosaain, 1996).
Keterbukaan informasi yang diproksi oleh besarnya nilai bid-ask spread mempunyai hubungan dengan nilai perdagangan saham (yang diproksikan dengan besarnya volume perdagangan saham ) yang bersifat negative.Ini artinya bahwa
Semakin besar nilai (Volume) perdagangan saham , nilai bid-ask spread nya akan semakin kecil. Demikian juga sebaliknya bahwa semakin kecil volume perdagangan saham maka nilai bid-ask spreadnya semakin besar.Fakta empiris ini ditemukan oleh Halim dan Hidayat (2000) menyatakan bahwa volume perdagangan saham berpengaruh terbalik terhadapasimetriinformasi yang diproksikan oleh nilai bid-ask spread. Dengan dassar ini maka penelitian ini akan menginvestigasi adanya perbedaan nilai volume perdagangan dan bid-ask spread saham sebelum dan sesudah scripptless trading serta mencari pengaruh antara penerapan sistem scripptless trading dan bid-ask spread saham terhadap volume perdagangan saham pada Bursa Efek Jakarta.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pada pembahasan latar belakang penelitian,masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan nilai volume perdagangan saham antara sebelum dan sesudah penerapan sistem scripptless trading.
2. Apakah terdapat perbedaan bid-ask spread saham antara sebelum dan sesudah penerapan sistem scripptless trading ?
3. Apakah penerapan sistem scripptless trading, dan, bid-ask spread secara simultan berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham ?
4. Apakah penerapan sistem scripptless trading, dan, bid-ask spread secara parsial berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujun dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memeperoleh bukti empiris tentang adanya perbedaan nilai volume perdagangan saham antara sebelumnya dan sesudah penerapan sistem scripptless trading.
2. Untuk memeperoleh bukti empiris tentang adanya perbedaan nilai bid-ask spread saham antara sebelumnya dan sesudah penerapan sistem scripptless trading.
3. Untuk memeperoleh bukti empiris tentang pengaruh penerapan sistem scripptless trading, dan bid-ask spread secara simultan terhadap volume perdagangan saham.
4. Untuk memeperoleh bukti empiris tentang pengaruh penerapan sistem scripptless trading, dan bid-ask spread secara parsial terhadap volume perdagangan saham.
1.4 Manfaat Penelitian
Apabila tujuan penelitian ini tercapai, maka manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Bagi investor dapat meningkatkan pemahamanya tentang pengaruh penggunaan sistem scripptless trading, dan bid-ask spread mempunyai pengaruh signifikan pada volume perdagangan saham di BEJ, sehingga investor dapat membuat keputusan investasinya menjadi lebih efektif dan efisien, terutama dalam membentuk portofolio sahamnya, dalam rangka meningkatkan sahamnya.
2. Bagi peneliti berikutnya, hasil penelitian ini dapat berfungsi sebagai bukti empiris atas keberadaan konsep bid-ask spread dan penerapan sistem scripptless trading, jika dikaitkan dengan volume perdagangan saham.
Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar